PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru terus melakukan pemantauan secara langsung ke sejumlah warga di Kota Pekanbaru yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Dari hasil verifikasi data yang dilakukan, Dinas Sosial (Dissos) Pekanbaru mengklaim, warga yang mengalami kemiskinan ekstrem mulai berkurang, jumlahnya tinggal sekitar 3.919 jiwa.
Menurut Kepala Dinsos Kota Pekanbaru, Idrus MAg, petugas dari Dissos Pekanbaru bersama kecamatan dan kelurahan telah rampung melakukan monitoring dan validasi data terhadap warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem tersebut.
Di mana, setelah melakukan verifikasi, petugas juga melakukan validasi data pada 83 kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru. Mereka memvalidasi data warga yang tercatat alami kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 yang lalu.
"Kita telah melakukan pendataan dor to dor, dan lebih kurang dalam satu bulan kemarin selesai. Maka warga Kota Pekanbaru yang miskin ekstrim itu berjumlah 3.919 jiwa," katanya, Kamis (22/6).
Menurut Idrus, pendataan yang dilakukan cukup valid, karena melibatkan tim dari Dinsos, kecamatan, dan kelurahan di masing-masing wilayah.
Apalagi, pada saat awal melakukan pendataan di tahun 2022 lalu petugas mencatat ada 4.000 jiwa lebih warga yang mengalami masyarakat ekstrem.
Namun, setelah dilakukan verifikasi dan validasi, dikatakan Idrus didapati ada pengurangan sebanyak 715 Kepala Keluarga (KK) atau tinggal 3.919 jiwa warga yang mengalami kemiskinan ekstrem.(ayi)